Pemuda Ngaku Disetrum Begal, Aslinya Korban Open BO
SEORANG pemuda mengaku menjadi korban begal. Dalam pengakuannya, dia disetrum, ditodong celurit, hingga barang-barangnya diambil. Namun, belakangan diketahui ternyata dia berbohong. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan polisi. Pria berinisial AR (23) itu, mengaku telah berbohong. Bagaimana AR sampai berbohong jadi korban begal dan melapor polisi? Dari pengakuan AR, ketika kejadian dirinya baru pulang dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, hendak menuju rumah kakaknya di Bekasi, Jawa Barat. Dia kemudian mengalami pembegalan di Banjir Kanal Timur (BKT), Pondok Kopi, Jakarta Timur (Jaktim). Dalam pengakuannya, dia dipepet dan ditendang pelaku hingga tersungkur. Kemudian ditendang juga dipukul. Para pelaku begal menuduhnya pengedar narkoba. Sehingga dirinya dianiaya dan disetrum. Tidak sampai di situ, pelaku merampas 2 unit HP milik korban. Kemudian mentranster uang Rp1,5 juta lewat M-Banking. Kemudian, AR melapor ke Polres Metro Jakarta Timur. Laporan itu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dan penyelidikan. Belakangan, skenario AR terbongkar. Diungkapkan dia, yang sebenarnya terjadi adalah saat itu dirinya melakukan open booking online (BO) seorang wanita lewat aplikasi MiChat. Cekcok dengan Wanita Open BO Mereka bertemu di sebuah apartemen di daerah Bekasi. Namun setelah bertemu, mereka malah cek cok lantaran tarif yang dianggap tidak sesuai dengan kesepakatan. Ketika cek cok terjadi, teman-teman wanita tersebut berdatangan. Saat itulah, handphone dan uang miliknya diambil. Dalam sebuah video, AR menyampaikan permintaan maafnya atas laporan palsu yang dibuat. “Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Metro Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoax,†kata AR, dalam video itu, seperti dilihat, Minggu (10/10/2021). “Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kebohongan saya kepada Kepolisian Republik Indonesia,†tambahnya. (bbs/rc/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: